Langsung ke konten utama

Postingan

Trip Tanjung Puting, Kalteng!

Halooooooooooooooo! Udaaaah lama banget ga nulis disini! Oke gue kembali dengan edisi tulisan #ErinaJalanJalan Perjalanan menuju hutan tropis Indonesia dan kerumah orangutan. Kali ini gue ngetrip ke provinsi Kalimantan, tepatnya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tujuan gue ke Tanjung Puting National Park buat liat konservasi orangutan ditempat tinggalnya langsung. Kalo lo kemarin ngikutin film Petualangan Sherina 2, gambaran daerah dan konservasinya seperti itu. TAPI ditulisan gue akan lebih sangat luas gambaran tripnya seperti apa!  Trip 3D2N Tanjung Puting National Park (2023) Gue berangkat dari Jakarta ke Pangkalan Bun naik pesawat direct CGK – PKN. Harga tiket pesawatnya sekitar 1.2jt (November 2023). Jadi PP CGK – PKN – CGK habis sekitar 2.5jt ini udah termasuk tax dan lain lain. Selain pakai pesawat bisa pakai kapal titik berangkatnya dari pelabuhan Semarang/Surabaya. Sebelumnya gue booking open trip karena gue cuma pergi berdua aja, jadi lebih milih ikut open trip di
Postingan terbaru

Terbang Menuju-Nya

  “Kita akan segera lepas landas.” “Jiwa ini sudah ku titipkan pada orang di depan sana, sejak aku menginjakan kaki pada besi besar ini.” “Kamu mempercayainya?” “Tentu, kalo tidak mempercayainya aku tidak duduk disini.” “Pukul berapa sekarang?” “Tidak tahu,  jam ku tidak berfungsi. Duduk lah dengan tenang, kita segera berangkat. Tuhan akan melindungi kita. Hari ini kita terpilih untuk berkesempatan terbang tinggi.” “Aku harus ikhlas ya meninggalkan hal yang ku cintai dan senangi diujung landasan itu.” …. “Kenapa sekitar kita hanya putih tapi bukan seperti awan?” “Ya karena kita telah terbang tinggi.” “Tujuan kita diujung cahaya itu?” “Iya.” “Jam mu bukan tidak berfungsi, tapi memang waktu kita telah berhenti.” “Memang.” “Orang di depan sana bukannya jahat? Karena kita tidak sampai ketempat tujuan.” “Tidak.” “Mengapa?” “Dia sudah berusaha dengan baik membawa kita, bahkan melampaui tujuan kita dengan sangat cepat. Sampai kamu tidak ingat kejadian ter

Road To 22th (Tulisan ke1 diumur 22tahun)

8 Januari 2021, Tepat tanggal ini gue berumur 22 tahun. Zaman gue duduk dibangku SMA gue menargetkan bahwa diumur 22 tahun gue sudah dipinang oleh seseorang tapi anggaplah itu hanya ucapan anak ababil yang habis kegilaan nonton drakor DOTS. Pada umur ini udah banyak banget target, mimpi, dan pencapaian yang berhasil gue raih walaupun hanya hal-hal kecil dari sudut pandang orang lain. Tapi gue sudah sangat bersyukur suda melewati dan menggapai itu semua. Walaupun omongan pada zaman SMA tidak tercapai—belum tentu juga sih kan masih 11 bulan lagi ini umur 22 expirednya hahahaha gue tetap bahagia dan bodoamat ya krena jalan gue masih sangat panjang—menurut omongan manusia dan masih beribu mimpi yang terus akan bertambah untuk satu-satu terseleksi dan bisa gue raih pelan-pelan. Guepun akan memulai hidup di 22 dengan harus lebih baik—tapi kenyataannya tepat tanggal 8 Januari pukul 00:00 gue sedang asyik main Kitchen Frenzy hahaha kelakuan diawal umur 22 tahun yang masih terlihat sepe

Tidak terjawab.

Sebelumnya cerita ini dibuat pada bulan Juli 2020. Cerita ini 80% diambil dari kisah nyata tapi ditambah bumbu bumbu drama didalamnya. Siapapun teman-teman gue yang mampir membaca ini dan tau sosok asli di dalam cerita tolong simpan baik baik aja pertanyaan kalian. Terimakasih telah membaca karya ini! *** Aku tidak pernah lelah untuk menyimpan perasaan ini, tapi aku menghindar jauh dari perasaan ini. Ini adalah awal sebuah kesalahan dalam sebuah kisah klasik ini. Jatuh cinta secara diam-diam tidak berani mengungkapkan namun slalu berharap ia tidak dimiliki siapapun. Saat cinta semakin dalam, jiwa ini pun semakin terkubur jauh dalam belenggu harapan tak pasti dan angan-angan yang tidak tercapai hanya kecewa yang akan—lagi lagi di telan sendiri. Rasa takut dan pikiran pikiran buruk yang mungkin akan terjadi jika aku bongkar semua kotak rahasia ini. Tolong, jika diakhir waktu aku beri tahu isi kotak rahasia ini jangan hadiahkan aku ribuan jarak bahkan gunung es untuk menyelimuti suasana p

Skripship!

Sebelumnya gue udah menjalin hubungan dengan skripsweet sekitar bulan Maret – Agustus. Alhamdulillah banget gue bisa menjalani hubungan bersamanya dan diakhiri dengan baik. Bener-bener love-hate banget jalaninnya! Disini gue mau bahas lagi bagaimana hubungan itu bisa berjalan dan diakhiri secara baik baik, berpisah dengan rasa bahagia. Asiklah. Kenapa tiba-tiba gue nulis ini? Karena ada beberapa temen gue yang baru menyusun itu semua, dan semua menjadi ragu atas dirinya sendiri. Maret 2020 dimana gue mulai susun proposal penelitian, baru awal hubungan aja gue udah mumet mikirin nama panggilan untuk pasangan gue—judul penelitian. Mulai dari yang waras, copas punya orang, sampe ide absurd yang ga layak banget dijadiin judul hahahaha. Contoh ide absurd itu adalah “Pemanfaatan Cangkang Telur Menjadi Kaldu Bubuk” Bunuh diri banget gat uh hahaha. Sampe akhirnya gue menemukan yang selaras untuk diseriuskan. Caranya gimana? Begini… Tentu awalnya cari topik masalah atau tema masalah ya

Untuk Permintaan Maaf

  Sore ini tidak terlalu cerah, Rintik hujan sedikit sedikit menetes dari langit Namun hanya hitungan detik lalu berhenti Tidak sempat membasahi bumi Hanya menimbulkan harum khasnya yang terus melakat pada ingatan. Sama seperti aku ingat pertama kali aku menyimpan harapan, Harapan kasih pada seseorang Hanya harapan kecil Namun berjalan sangat lama Hingga saat ini. Dari masih terikat janji dengan yang lain, Hingga kamu bebas berdekatan dengan siapapun Tepat 27 hari lalu aku mengungkapkan semuanya Memang tidak terlihat serius Tapi kamu harus tau Itu sebuah pernyataan jujur. Saat ini mungkin kamu merasa bingung, Pada nyatanya kamu sudah bersikap sangat benar Biasa saja Maaf Kata itu yang belum bisa aku ucapkan Karena ego ku masih takut untuk mengatakannya Karena, Perasaan ini tidak seharusnya ku sampaikan.   3 Maret 2020.

Bandara, dan kebaikan semesta.

  Maret 2018.   Saat itu gue lagi magang di salah satu hotel bintang 5 di pulau Bintan. Sedang masuk dibulan ke 3. Semua berjalan baik baik aja, tapi pasti taulah banyak harapan jangan terjadi saat gue disini. Tapi karena ketakutan gue sendiri, Tuhan jadi sering denger dibuatlah skema drama oleh-Nya untuk gue.  Memang sebelum puncak drama itu terjadi, tentu dong pake awal mula kisah. Jd gue dikabarkan oleh ke dua kakak gue bahwa Mama gue sakit, tapi cuma sakit ringan semacam kecapean. Gue masih bisa merasa sedikit leg, khawatir gue ga berlebih dan ada dua kakak gue yang jagai mereka nginep dirumah Mama. Setelah kabar itu muncul, pagi pagi gue ditelfon bahwa Mama gue tiba tiba kakinya ga bisa gerak. Yang masuk ke otak gue saat itu adalah Mama gue kena stroke waktu itu umur gue masih sangat remaja pasti dong lagi labil labilnya dan ini untuk pertama kalinya gue pergi jauh dari rumah.  Tanpa basa basi gue izin kerja, gue ceritain jelasnya. Akhirnya CDP gue ngurus izin gue ke head